Yang membuat profil ini bukanlah Kwik
Kian Gie (KKG) sendiri, tetapi disiapkan olef staf KKG yang mengumpulkan
data dari berbagai sumber.
KKG dilahirkan pada bulan Januari tahun 1935 di kota sangat kecil, Juwana, di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Setelah menamatkan pendidikan SMA-nya,
KKG melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
selama setahun untuk tingkat persiapan. Kemudian di tahun 1956, beliau
melanjutkan studi pada Nederlandsche Economiche Hogeschool, Rotterdam,
Belanda (1956-1963).
Tahun 1963-1964 KKG bekerja sebagai
asisten atase kebudayaan dan penerangan pada Kedutaan Besar RI di Den
Haag. Setahun kemudian menjadi Direktur Nederlands-Indonesische Goederen
Associatie (1964-1965), yang bubar sebelum operasional. Lima tahun
selanjutnya menjadi Direktur NV Handelsonderneming “IPILO Amsterdam”.
Di tahun 1970 KKG kembali ke tanah air.
Selama setahun ia sempat menganggur. Di tahun 1971, beliau terjun ke
dunia bisnis; bersama-sama dengan Ferry Sonneville dan Dr. Indra Hattari
beserta kawan-kawan lainnya, dia mendirikan PT Indonesian Financing
& Investment Company. Perusahaan ini adalah lembaga keuangan non
bank yang pertama berdiri di Indonesia. Ketika itu perusahaan tersebut
didirikan tanpa izin, karena pemerintah belum mempunyai peraturan
tentang organisasi usaha semacam ini.
Setelah itu beliau terlibat dalam
pendirian dan pengurusan berbagai perusahaan, selalu bersama-sama dengan
rekan-rekannya, antara lain PT Altron Panorama Electronic, PT Jasa
Dharma Utama, PT Cengkih Zanzibar, dan PT ABN Amro Finance.
Sejak duduk di bangku SMA, beliau sudah
mengetahui apa yang dikehendaki dalam hidup. Dalam wawancaranya kepada
media tertentu KKG mengatakan bahwa sejak di bangku SMA beliau merasa
bahwa kehadirannya di dunia hanya berarti kalau karyanya bermanfaat buat
orang banyak. Perwujudan yang konkret ialah kalau beliau berhasil ikut
serta dalam penyelenggaraan negara dan/atau pendidikan. Di tahun 1954
beliau mendirikan SMA Erlangga di Surabaya, dan beliau menjadi murid
kelas 3 SMA tersebut, yang lulus di tahun1955. Di tahun 1968 menjadi
anggota pengurus Yayasan Trisakti sampai sekarang. Di tahun 1982
bersama-sama dengan Prof. Panglaykim mendirikan sekolah MBA yang pertama
di Indonesia, yaitu Institut Manejemen Prasetya Mulya. Di tahun 1987
bersama-sama dengan Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan
Institut Bisnis dan Infomatika Indonesia (IBII).
Dalam bidang penyelenggaraan negara KKG
mulai karirnya sebagai staf lokal pada KBRI di Den Haag yang
mempekerjakannya sebagai Asisten Atase Kebudayaan dan Penerangan.
Sekembalinya di tanah air, beliau
menggeluti dunia bisnis, sambil sudah menulis di berbagai media massa
tentang ekonomi dan politik. Di tahun 1987 beliau bergabung dengan
Partai Demokrasi Indonesia yang ketika itu Ketua Umumnya Drs. Soerjadi.
Dalam tahun yang sama dia mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja
MPR.
Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi
Ketua Umum PDI yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan, KKG menduduki
jabatan Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitan dan Pengembangan di
dalam PDI.
Sebagai kader PDI Perjuangan, KKG
menjadi Wakil Ketua MPR RI, Menko EKUIN, Anggota Komisi IX DPR RI dan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Untuk semua
karyanya, KKG memperoleh penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana RI.
Sejak tahun 1980 KKG sangat aktif menulis di berbagai media massa, memberikan paparan dalam berbagai seminar dan talk shows di televisi.
Melalui Blog ini KKG menggunakan
teknologi kontemporer untuk tetap memberikan sumbangsih pikirannya
kepada masyarakat dan bangsa.
Seperti biasa untuk menutup tulisan kali ini ada sebuah video mengenai Bapak Kwik Kian Gie