Pages

Subscribe:

Senin, 17 September 2012

Stephen Hawking

Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942; umur 70 tahun), adalah seorang ahli fisika teoretis. Ia adalah seorang profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking. Salah satu tulisannya adalah A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut. Pada tahun 2010 Hawking bersama Leonard Mladinow menyusun buku The Grand Design.
Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.

Kehidupan awal dan pendidikan

    Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942 dari pasangan Dr. Frank Hawking, seorang biologist, dan Isobel Hawking. Ia memiliki dua saudara kandung, yaitu Philippa dan Mary, dan saudara adopsi, Edward. Orang tua Hawking tinggal di North London dan pindah ke Oxford ketika ibu Hawking sedang mengandung dirinya untuk mencari tempat yang lebih aman. (London saat itu berada dibawah serangan Luftwaffe Jerman).
    Setelah Hawking lahir, keluarga mereka kembali ke London. Ayahnya lalu mengepalai divisi parasitologi di National Institute for Medical Research. Pada tahun 1950, Hawking dan keluarganya pindah ke St Albans, Hertfordshire. Di sana ia bersekolah di St Albans High School for Girls dari tahun 1950 hingga 1953 (pada masa itu, laki-laki dapat masuk ke sekolah perempuan hingga usia sepuluh tahun). Dari usia sebelas tahun, Hawking bersekolah di St Albans School.

University College, Oxford, Tempat Hawking berkuliah.
    Hawking selalu tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia terinspirasi dari guru matematikanya yang bernama Dikran Tahta untuk mempelajari matematika di universitas. Ayahnya ingin agar Hawking masuk ke University College, Oxford, tempat ayahnya dulu bersekolah. Hawking lalu mempelajari ilmu pengetahuan alam. Ia mendapat beasiswa, dan lalu berspesialisasi dalam fisika.
Setelah menerima gelar B.A. di Oxford pada 1962, ia tetap tinggal untuk mempelajari astronomi. Ia memilih pergi ketika mengetahui bahwa mempelajari bintik matahari tidak sesuai untuknya dan Hawking lebih tertarik pada teori daripada observasi. Hawking lalu masuk ke Trinity Hall, Cambridge. Ia mempelajari astronomi teoretis dan kosmologi.
    Segera setelah tiba di Cambridge, gejala sklerosis lateral amiotrofik (ALS) yang akan membuatnya kehilangan hampir seluruh kendali neuromuskularnya mulai muncul. Pada tahun 1974, ia tidak mampu makan atau bangun tidur sendiri. Suaranya menjadi tidak jelas sehingga hanya dapat dimengerti oleh orang yang mengenalnya dengan baik. Pada tahun 1985, ia terkena penyakit pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak dapat berbicara sama sekali. Seorang ilmuwan Cambridge membuat alat yang memperbolehkan Hawking menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah komputer, lalu akan dilafalkan melalui sebuah voice synthesizer'.

Karier dalam fisika teoretis

Mengenai keberadaan kehidupan ekstraterestrial


Stephen Hawking dalam keadaan gravitasi nol
    Hawking meyakini bahwa kehidupan ekstraterestrial memang ada, dan ia menggunakan basis matematis untuk asumsinya. "Menurut otak matematisku, angka menunjukan bahwa keberadaan alien sangatlah rasional. Tantangan terbesar adalah memperkirakan seperti apakah alien itu." Ia meyakini bahwa alien tidak hanya ada di planet-planet, tetapi mungkin juga di tempat lain, seperti bintang atau mengapung di angkasa luas. Hawking juga memperingati bahwa beberapa spesies alien mungkin memiliki peradaban yang maju dan dapat mengancam Bumi.
    Hubungan dengan spesies seperti itu dapat membahayakan seluruh umat manusia. Ia mengatakan, "Jika alien mengunjungi kita, hasilnya akan sama seperti ketika Columbus mendarat di Amerika, yang tidak berakhir baik bagi penduduk asli Amerika". Hawking juga menyarankan, daripada mencoba menghubungi alien, sebaiknya kita menghindari hubungan dengan mereka.

Kehidupan pribadi

    Hawking menikah dengan Jane Wilde, seorang murid bahasa, pada tahun 1965. Jane Hawking mengurusnya hingga perceraian mereka pada tahun 1991. Mereka bercerai karena tekanan ketenaran dan meningkatnya kecacatan Hawking. Mereka telah dikaruniai tiga anak: Robert (lahir 1967), Lucy (lahir 1969), dan Timothy (lahir 1979). Hawking lalu menikahi perawatnya, Elaine Mason (sebelumnya menikah dengan David Mason, perancang komputer bicara Hawking), pada tahun 1995. Pada Oktober 2006, Hawking meminta bercerai dari istri keduanya.
    Ketika ditanyakan mengenai IQnya pada tahun 2004, Hawking menjawab, "Saya tidak tahu. Orang yang membanggakan IQnya adalah seorang pecundang."

Pandangan religius

    Hawking mengambil posisi agnostik dalam masalah agama. Ia telah menggunakan kata "Tuhan" (secara metaforis) untuk menggambarkan poin dalam buku-buku dan pidatonya. Mantan istrinya, Jane, menyatakan saat proses perceraian bahwa Hawking adalah seorang ateis. Hawking menyatakan bahwa ia "tidak religius secara akal sehat" dan ia percaya bahwa "Alam semesta diatur oleh hukum ilmu pengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, tetapi Tuhan tidak melakukan intervensi untuk melanggar hukum." Hawking membandingkan agama dan ilmu pengetahuan pada tahun 2010, menyatakan: "Terdapat perbedaan mendasar antara agama, yang berdasarkan pada otoritas, [dan] ilmu pengetahuan, yang berdasarkan pada observasi dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang karena memang terbukti."
    Pada September 2010, The Telegraph melaporkan, "Stephen Hawking telah menyatakan bahwa Tuhan bukan pencipta alam semesta". Hawking menulis dalam bukunya, The Grand Design, bahwa "Karena adanya hukum seperti gravitasi, tata surya dapat dan akan membentuk dirinya sendiri. Penciptaan spontan adalah alasannya mengapa sekarang ada 'sesuatu' dan bukannya kehampaan, mengapa alam semesta ada dan kita ada. Tidak perlu memohon kepada Tuhan untuk memulai segalanya dan menggerakan alam semesta."

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Stephen_Hawking

Berikut adalah kesalahan paling mendasar Stephen Hawking menurut saya ,

1. Stephen Hawking hanya belajar astronomi dan fisika teoritis bukan eksperiment.

Tahu kenapa?
    Karena definisi teori yang paling dasar adalah mencoba mendekatkan peristiwan nyata(hasil eksperimen) dengan perhitungan. Jadi, mau bagaimanapun hebatnya sebuah teori, teori tetaplah teori bukan kenyataan. Ini point pentingnya. Setiap teori memiliki nilai kebenaran tersendiri bagi orang-orang yang menganutnya, karena teori yang dianggap pas dengan logika segelintir orang sudah merupakan teori yang benar bagi orang tersebut. Got the message? Jadi janganlah kau sombong hanya karena sebuah teori.

2.Hawking meyakini bahwa kehidupan ekstraterestrial memang ada, dan ia menggunakan basis matematis untuk asumsinya.

Tahu kenapa?
    Walaupun sebuah asumsi adalah sebuah pengandaian dan merupakan sesuatu yang benar menurut orang yang menggunakan asumsi tersebut namun, tahukah kamu apa itu matematis? Matematis adalah menggunakan perhitungan matematika. Sudah tahu dimana letak kesalahan dasarnya? Seharusnya Stephen Hawking tahu bahwa awal/asal-usul matematika adalah sebuah kesepakatan antar ilmuwan. Jadi 1+1=2 adalah sebuah kesepakatan yang sekarang diakui oleh semua penduduk di dunia. Itu adalah hal paling dasar dari matematika, jika melakukan asumsi mengenai ekstraterestrial pastilah matematika yang digunakan adalah matematika yang kompleks. Kalian tahu bahwa matematika kompleks itu terdiri dari gabungan persamaan-persamaan matematika yang simple (dasar).
    Kalian semua pasti berpikir, apa salahnya Stephen Hawking? toh dia menggunakan asumsi. Salahnya ada pada publikasi yang dia lakukan menggunakan asumsinya, hal ini bisa menjadi pembohongan publik.

3.Alam semesta diatur oleh hukum ilmu pengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, tetapi Tuhan tidak melakukan intervensi untuk melanggar hukum.

Tahu kenapa?
Simple saja, kita ambil analogi sebuah peraturan yang dibuat oleh lembaga. Kalian pikir lembaga itu saat membuatnya tidak mengerti cara mengintervensi peraturan yang dibuatnya? Tuhan dapat mengubah peraturan yang dibuat-Nya(hukum alam) dengan sangat mudah sesuai dengan kehendak-Nya. Tidak percaya? Mau tahu bukti nyatanya? oke, saya beri bukti nyatanya. Menurut hukum alam ada berapa kemungkinan Stephen Hawking terkena penyakit yang melumpuhkannya? Mengapa bukan orang lain? Yap, Tuhan dapat memberikan kepastian dalam hukum alam(peluang).

4.Terdapat perbedaan mendasar antara agama, yang berdasarkan pada otoritas, dan ilmu pengetahuan, yang berdasarkan pada observasi dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang karena memang terbukti.

Tahu kenapa?
    Hahaha, lucu sekali pernyataan Stephen Hawking ini. Beliau bilang agama berdasarkan pada otoritas? Iya benar kalau yang dimaksudkan otoritas Tuhan, karena bahkan semua yang ada di alam semesta dan hidup yang kita miliki adalah otoritas Tuhan. Akan tetapi jika yang dimaksudkan otoritas adalah salah satu agama yang membentuk Tuhannya sendiri dengan melibatkan sebuah perjanjian di rumah ibadah agama itu (saya tidak mau menyebut agama apa itu), Saya sangat prihatin karena berarti Stephen Hawking belum pernah mengenal dan mempelajari Islam. Islam adalah agama yang sangat bisa dipertanggungjawabkan dan merupakan perwujudan dari otoritas Tuhan yang sebenarnya. Stephen Hawking bisa mempelajari Al-Quran karena di dalam Al-Quran sudah tertulis jelas bahkan sangat-sangat jelas mengenai otoritas Tuhan.
    Ilmu pengetahuan tidak akan pernah menang melawan ilmu agama, tahu kenapa? Karena ilmu pengetahuan pada dasarnya berawal dari agama. Ilmu pengetahuan yang seluruh penduduk dunia sekarang ketahui pada awalnya berasal pada agama. Ada lagi penyebab yang paling mendasar, menurut ilmu pengetahuan yang ada masih ada unsur ketidakpastian, masih mengelak? salah satunya ada pada teori chaos dan massa, sedangkan ilmu agama adalah ilmu yang pasti karena berasal dari Sang Pencipta.

5. Pada September 2010, The Telegraph melaporkan, "Stephen Hawking telah menyatakan bahwa Tuhan bukan pencipta alam semesta". Hawking menulis dalam bukunya, The Grand Design, bahwa "Karena adanya hukum seperti gravitasi, tata surya dapat dan akan membentuk dirinya sendiri. Penciptaan spontan adalah alasannya mengapa sekarang ada 'sesuatu' dan bukannya kehampaan, mengapa alam semesta ada dan kita ada. Tidak perlu memohon kepada Tuhan untuk memulai segalanya dan menggerakan alam semesta."

Tahu kenapa?
Ini adalah pernyataan yang membuat saya tergelitik, jujur saya sangat kecewa dengan Stephen Hawking karena sudah sangat jelas sekali pernyatannya itu sangatlah kontradiksi. Apakah kalian tahu siapa yang menciptakan hukum seperti gravitasi? Tahu siapa yang membuat Penciptaan spontan? Tahu siapa yang menciptakan 'sesuatu' dan kehampaan? Hahaha Beliau pikir semua ada dengan sendirinya tanpa ada yang membuatnya? Itu masuk diakal anak-anak?

6.Kesombongannya.

Tahu kenapa?
Karena Beliau baru tahu sedikit akan pengetahuan, Beliau bergaya seolah-olah sudah mengetahui semuanya dan berani mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada. Padahal saya berani menjamin, dari lubuk hatinya yang paling dalam Beliau sadar bahwa semua yang dikatakannya salah. Satu lagi, saya berani menjamin pengetahuannya tentang agama masih sangat dangkal.


    Terlepas dari semua pendapat saya yang mungkin salah karena saya hanya seorang murid SMA yang memiliki logika sangat dangkal saya sangat menghormati Stephen Hawking atas semua sumbangsihnya pada dunia Ilmu pengetahuan dan saya meminta maaf atas segala kata-kata saya yang mungkin menyinggung Stephen Hawking. Saya juga memohon kritik, saran serta semua pemikiran dari pengunjung blog ini.
Terima kasih.




Penghargaan yang diraih

  • 1975 Eddington Medal
  • 1976 Hughes Medal of the Royal Society
  • 1979 Albert Einstein Medal
  • 1981 Franklin Medal
  • 1982 Order of the British Empire
  • 1985 Gold Medal of the Royal Astronomical Society
  • 1986 Anggota Pontifical Academy of Sciences
  • 1988 Wolf Prize dalam bidang fisika
  • 1989 Prince of Asturias Awards in Concord
  • 1989 Companion of Honour
  • 1999 Julius Edgar Lilienfeld Prize of the American Physical Society
  • 2003 Michelson Morley Award of Case Western Reserve University
  • 2006 Copley Medal of the Royal Society
  • 2008 Fonseca Price of the University of Santiago de Compostela
  • 2009 Presidential Medal of Freedom 

3 komentar:

  1. sangar analogi sing bagian iki,wil
    2.Hawking meyakini bahwa kehidupan ekstraterestrial memang ada, dan ia menggunakan basis matematis untuk asumsinya.

    wkwkw
    oya, 1979 Albert Einstein Medal maksute opo? penghargaan kang enstein ngono?

    BalasHapus
  2. Itu mungkin penghargaan dari yayasan yang namanya einstein

    BalasHapus
  3. adalah menyenangkan dapat membaca kabar ini.

    terima kasih

    BalasHapus