Pages

Subscribe:

Jumat, 21 September 2012

Keadilan Itu Nyata

Kali ini saya akan menulis mengenai keadilan yang ada di muka bumi.
Kalian semua tentu masih ingat dengan maraknya pemberitaan mengenai film abal-abal berjudul "Innocence of Muslim" dan 'kartun' pada sebuah majalah Perancis yang begitu memantik emosi seluruh umat Islam di dunia termasuk saya.
Film yang berbiaya produksi sangat murah kira-kira hanya sebesar 100 bucks tapi menggoncang dunia.

Seluruh umat Islam melancarkan gelombang protes dari yang damai hingga yang patut disebut anarkis. Mereka semua menuntut agar sang pembuat film dimasukkan ke penjara dan penutupan akses ke film itu (red:delete). Bahkan pada beberapa belahan dunia ada yang meminta untuk membunuh sang pembuat film. Sebenarnya solusinya mudah saja, andaikan sang pembuat film mau meminta maaf dengan tulus dan berjanji tidak mengulangi lagi pastilah umat islam akan memaafkannya.

Inti
Menurut berbagai sumber yang saya baca, sang pembuat film sekarang diamankan ke tempat yang dirahasiakan. Pemerintah USA mengatakan bahwa tidak mungkin untuk menuntutnya secara hukum karena adanya asas kebebasan berpendapat. Pernyataan ini juga diamini oleh berbagai negara di eropa seperti inggris, perancis dll. Pertanyaan mulai muncul dari pikiran saya, apakah seseorang yang telah merusak perdamaian dunia dan melecehkan agama Islam masih bisa lolos dari hukum dengan dalih kebebasan berpendapat?

Sekarang simak berita berikut,

KATE MIDDLETON TELANJANG: Pangeran William Tuntut Majalah Closer


Pangeran William dan istrinya Kate Middleton merespons pemuatan foto telanjang dada Kate dengan melancarkan aksi hukum.
Menurut laman skynews.com, Sabtu (15/9), tindakan hukum ini diambil pasangan bergelar Duke dan Duchess of Cambridge ini karena menilai pemuatan foto telanjang dada Kate sebagai sampul majalah Closer adalah tindakan aneh dan dianggap telah menginvasi privasi anggota kerajaan Inggris ini.
Pihak Istana St James mengatakan publikasi foto itu telah mengingatkan kenangan masa lalu atas ibu Pangeran William, Putri Diana, yang kerap menjadi sasaran media massa dan paparazzi.
Sampul majalah Closer yang terbit Jumat (14/9) dan beredar di Prancis menampilkan sosok Kate berbikini dengan bagian atas dada terbuka. Foto itu diambil saat Kate dan William berlibur pekan lalu di Prancis.
Foto itu diambil dengan menggunakan kamera berlensa panjang. Kate pun tak menduga dia akan difoto saat dia berjemur di daerah terpencil.
Sementara, dalam sebuah wawancara, editor Closer  Laurence Pieau membela  keputusan untuk mencetak foto dan mengatakan dia tidak berpikir foto-foto itu “mengejutkan”. (Kabar24/nj)

(Sumber : http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/kate-middleton-telanjang-pangeran-william-tuntut-majalah-closer)

Sudah mengerti judul dari tulisan yang saya buat ini?
Kalian coba pikir, ketika seorang pembuat film yang merusak perdamaian dunia dan melecehkan agama Islam, agama mayoritas di dunia dapat terbebas dari tuntutan hukum dengan dalih kebebasan berpendapat. Sedangkan sebuah penerbit majalah dapat terkena tuntutan hukum dari Pangeran William yang terhormat padahal itu juga sebuah kebebasan dalam berpendapat. Aneh bukan?

Menurut saya sebenarnya pembuatan "film innocence of muslim" dan "kartun" pada majalah perancis memiliki motif politik tersendiri, karena belakangan ini umat muslim sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat bahkan di perancis sudah mencapai 6% dari total penduduk perancis dan 4% dari total penduduk Amerika Serikat. Sebuah angka yang fantastis dan merupakan 'ancaman' yang  sangat nyata bagi pihak tertentu.

Bagi saya yang berlogika sangat dangkal, mungkin inilah penyebabnya.
Yah, keadilan itu nyata

Terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar